Kamis, 29 September 2016

Curhat Siswa Akademi Menulis Kreatif (AMK)

Mencurahkan isi hati di sosmed, kesannya kok lebay amat sih. Sedih dikit curhat di sosmed, bingung dikit tulis di sosmed, marah dikit tulis di sosmed. Kalau sedang senang, pamer juga di sosmed. Apalagi kalau banyak yang like, makin semangat deh curhatnya.

Memang tak selamanya isi hati yang dicurahkan itu hal-hal yang bersifat negatif. Tak selamanya juga kesenangan itu untuk dipamerkan. Bisa jadi kebahagiaan yang disampaikan di sosmed bertujuan untuk menginspirasi dan berbagi kebaikan dengan orang lain. Jika demikian adanya, kenapa tidak? Bukankah Allah Swt berfirman, yang artinya:

"Dan apa-apa yang berkenaan dengan nikmat Tuhanmu, maka  ceritakanlah" (TQS. Adl-Dluha: 11)

Jika saya boleh sedikit curhat. Sedari lama saya berkeinginan untuk bisa menulis. Melihat tulisan-tulisan orang di majalah dan koran, sepertinya mudah sekali, semudah membacanya. Tetapi keinginan tersebut tinggallah keinginan, artikel pertama saya pada tahun 2000 untuk majalah kampus pun langsung ditolak redaktur. Bahasanya terlalu kaku dan normatif katanya. Ya sudahlah, keinginan itu akhirnya lama terpendam.

Saya mencoba menulis kembali pada tahun 2005-an. Kolom opini di sebuah media lokal, itulah target utama saya. Namun jangankan satu paragrap, satu kalimat pertama pun saya hapus berkali-kali. Walhasil, setelah beberapa kali memaksakan diri, jadilah beberapa halaman tulisan opini. Dengan percaya diri, saya antar sendiri file dan hardcopy tulisan itu ke media yang ditargetkan. Hasilnya? Alhamdulillah masih ditolak.

Ada kebahagiaan tersendiri saat ditolak redaktur media lokal yang saya temui. Karena redaktur opini yang saya temui bukan sekedar menolak, tetapi dengan baik hati beliau mengajarkan saya tentang tata cara membuat tulisan opini yang layak muat. Beliau berikan banyak masukan kepada saya pribadi. Sayang sekali, karena sudah sangat lama dan interaksinya terbatas, saya lupa nama beliau. Mudah-mudahan beliau membaca tulisan ini.

Setelah diberi banyak masukan, saya pun mengedit tulisan saya kembali. Banyak yang saya perbaiki sesuai masukan dan arahan Sang Redaktur. Alhamdulillah setelah selesai, tulisan tersebut tayang juga di sebuah media cetak lokal. Meskipun setelah diedit kembali oleh redaktur. Saya terus menulis dalam beberapa bulan kemudian, hingga akhirnya vaccum. Ada kejenuhan tatkala saya menulis dalam kesendirian.

Pada tahun 2014, mulailah saya menulis kembali. Artikel dan opini saya mulai mengisi beberapa media cetak dan daring. Namun, kejenuhan itu akhirnya tetap mendera. Kalau kata para penulis mayor, saya terkena writers block. Semacam penyakit yang membuat para penulis kehilangan ide tulisan.  Saya pun sempat diam dalam beberapa bulan. Hingga dipertemukan kembali dengan seorang guru dan sahabat, beliau adalah Apu Indragiry, seorang penyair dan juga perintis Akademi Menulis. Beliaulah yang memasukkan saya ke dalam grup komunitas Akademi Menulis Kreatif (AMK), di WA dan di Telegram.

Sebagaimana yang pernah diumpamakan oleh Rasulullah Saw tentang pengaruh teman. Jika kita dekat dengan seorang pandai besi, minimal kita akan terkena percikan apinya. Begitu pula jika kita dekat dengan penjual minyak wangi, minimal kita akan teroles wanginya. Saat kita berkeinginan menjadi seorang penulis, bergaul dengan sesama penulis, tentu pilihan yang tepat. InsyaAllah kemampuan menulis kita akan terus terjaga dan terlatih.

Di kelas online Akademi Menulis Kreatif pula saya mulai belajar menulis puisi dan cerpen. Alhamdulillah selama bergabung di grup AMK, saya bisa menuntaskan 2 Buku Antologi, 1 buku kumpulan puisi dan cerpen serta 1 buku yang saya beri judul Menulis Perjuangan dan Dakwah.

Via WA dan Telegram, aktifitas diskusi di grup AMK menjadi lebih bebas, tidak terikat waktu dan tempat. Tentu di antara teman-teman ada yang bertanya. Dengan berbagai manfaat yang diterima, berapakah biaya untuk gabung grup WA dan Telegram AMK? Biayanya adalah waktu, ketekunan dan keseriusan. Mau konsultasi dan diskusi seputar menulis serta ikut kelas menulis online mingguan, semuanya tidak dipungut biaya sepeser pun. Hanya paket data, selain itu gratisss.

Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang belajar menulis, atau ingin menjadi penulis. Bisa gabung AMK dengan mengetik format berikut:

aryh_namaanda_joinAMK_email

lalu kirim ke 0819-5916-1610

Terima kasih sudah membaca curhatan saya. Semoga bermanfaat. Aamiiin.

Ary H.

#JadilahSahabatAMK
#AAkademiMenulisKreatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar