Hujan itu masih tipis
Kala tengah hari naik
Kabarkan musim nan rintik
Gerimis pun mulai singgah
Menyapa kuncup payung basah
Bertarian bersama pelangi siang
Masih terasa kering pelepah
Rumput teki tepian lembah
Seputar dalam sungai desa
Nyanyian sang anak gembala
Takjub nian bermain air
Bersua kolam pematang baru
Gumam meriah tumpah ruah
Melanda hamparan tanah kemarau
Seribu malam mulai menunggu
Pagi bercampur rindu teriakan
Terjawab waktu kemarin usahakan
Janji pelihara menumbuh benih
Liputan hantaran dekapkan hadapan
Tanaman asam halaman menghijau
Posisi miliki asa terdepan
Menampung rembesan kata angan
Tanah resapan melingkup risau
Angin riang menggeraikan dedaunan
Enam bulan bergelut menghadang
Badai berjemur minat tualang
Meski mandi panjang sebentar
Kini serasa lama setahun
Baju tunai kokoh tergelar
Saksi putih telah memihak pilihan
Penuh guratan senyum membayang
Pulih sudah suram duka
Cerah ceria kini jelas tergambar
Pentaskan muka berberkas bahagia
Dekatkan waktu kita untuk menakar
Menyiapkan layar dan terkembang
Nor Aniyah
Kandangan (KalSel), 20/08/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar