Rabu, 31 Agustus 2016

Darah Pena

Darah Pena

Kuasa kezaliman di pelupuk mata
Raga rengat tiada daya
Mulut pun terbungkam siksa
Hati remuk direjam lara

Bagaimana tidak merana?
Anakku anakku dibius dunia fana
Keluargaku keluargaku dikungkung dusta
Kemarahan dimana-mana
Bikin pepat rumahsakit jiwa

Sakit, umatku sakit
Kepingan beling menancapi hati
Jantungku terbakar emosi
Namun gerakku terkalang api

Tapi lihatlah Hai Angkara Murka
Tangan kami masih bebas menuang tinta
Jika tinta hitam kau sita
Yang merah masih ada

Kala tekad telanjur bertahta
Rindu ridha Ilahi semata
Maka siapa yang mampu menghambat pena
Tuk goreskan kata-kata
Menuang pedih rasa tersiksa

Wahai pengkhianat peradaban, selamanya, selamanya
Bait aksara ini akan menyiksa
Kau rendam kau hapus sia-sia saja
Huruf-hurufnya 'kan timbul kembali
Karena beroles tinta hidup dari darah kami

#Eva, Kandangan, Kalsel 31.08.2016

1 komentar:

  1. "Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus ribuan bahkan jutaan kepala" (Asy-Syahid Sayyid Quthb)

    BalasHapus