Kamis, 14 Juli 2016

Fastwriting; Belajar Menulis dari Nol

Menulis itu mudah. Buktinya, hampir setiap orang pernah menulis. Ada yang menulis surat, diary, status di sosial media, perjanjian, atau menulis rangkuman pelajaran. Semua itu menjadi bukti bahwa menulis itu mudah.
Tetapi mengapa masih ada yang merasa susah menulis. Semua itu hanya karena susah mengungkapkan. Banyak ide di benak, tetapi macet untuk dituliskan. Inilah biasanya yang menjadi hambatan bagi seseorang yang mau membiasakan menulis (menjadi seorang penulis).

Ada suatu materi yang sangat berharga. Materi yang bisa memecah kebuntuan dalam menulis. Saya dapatkan materi itu dari Akademi Menulis Kreatif binaan Master Apu Indragiry. Materi tersebut adalah fastwriting.
Bagaikan belajar sepeda motor, kita perlu belajar memindahkan gigi secara berurutan, dan itu terus kita lakukan secara berulang-ulang. Meskipun, ketika kita sudah mahir naik motor, kita seringkali oper gigi begitu saja. Bahkan kita tidak ingat, berapa kali kita oper gigi jika naik motor kemudian pergi belanja ke pasar. Semua itu karena kita sudah mahir. Tetapi, pentingkah belajar oper gigi bagi pengemudi sepeda motor? Tentu harus. Begitu pula dengan fastwriting.

Fastwriting adalah menulis suatu tema dalam waktu yang ditentukan, dengan kalimat sebanyak-banyaknya, tanpa coretan dan editan. Kurang lebih, begitulah yang saya pahami dari apa yang diajarkan oleh Master Apu. Misal, kita mau fastwriting tema Hari Guru dalam waktu 5 menit. Kita siapkan alat tulis, buku dan timer (bisa menggunakan stopwatch di HP). Nyalakan timer, kemudian kita tulis apapun yang ada di benak terkait tema Hari Guru. Pas waktu habis, berhentilah menulis. Begitulah teknis fastwriting.
Untuk permulaan, kita bisa memulai dari tema-tema sederhana, semisal air, banjir, kemarau atau yang semisalnya. Karena biasanya, setiap orang sudah memiliki banyak informasi di benaknya tentang tema-tema tersebut.

Fastwriting terus dilatih setiap hari, di waktu yang kita luangkan secara rutin. InsyaAllah, lama kelamaan problem kebuntuan dalam menulis akan terpecahkan.

Lalu, bagaimana bagi penulis yang sudah mahir? InsyaAllah fastwriting tetap akan bermanfaat. Master Apu mengingatkan bahwa pembalap moto GP dunia, seperti Lorenzo, masih memerlukan latihan. Begitu pula permisalan manfaat fastwriting bagi para penulis yang sudah mahir.
Akhir kata, selamat mencoba fastwriting !

(sumber : www.aryherawan.blogspot.com/26-11-2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar