Kamis, 14 Juli 2016

Urgensi Mindmapping bagi Penulis

Bagi seorang profesional, munculnya ide-ide yang terus mengalir dari pikiran sangatlah dibutuhkan. Tak terkecuali bagi seorang penulis. Bila ide mengalir deras dari pikiran, tulisan pun menjadi lancar tanpa macet. Begitupun sebaliknya, bila tanpa ide-ide baru, tulisan pun akan sulit dikembangkan. Baik menulis puisi, cerpen, artikel, novel, apalagi buku yang berbab-bab bahkan berjilid-jilid.

Sebagai penulis pemula, saya pun sering merasakan kebuntuan ide. Menurut saya sih itu merupakan sesuatu yang wajar. Karena saya yakin, kendala tersebut pasti sering melanda para penulis. Jangankan untuk seorang penulis pemula, para penulis mahir pun pasti pernah merasakannya.

Ide itu terlahir dari sebuah proses berpikir. Sedangkan proses berpikir adalah pencerapan objek oleh indera yang diteruskan ke otak, lalu otak menafsirkan objek tersebut berdasarkan informasi sebelumnya (yang tersimpan di otak. Atau dengan kata lain, tahkim (penghukuman) suatu objek/fakta oleh otak berdasarkan informasi sebelumnya. Karena itulah, lahirnya sebuah ide berhubungan dengan input informasi ke otak dan output informasi dari otak.

Secara input informasi, kebuntuan ide yang dialami para penulis, bisa diurai dengan aktifitas banyak membaca. Bagaikan teko, semakin banyak diisi air maka akan semakin banyak isinya. Potensi kuantitas mengalirnya pun akan semakin besar. Membaca yang serius (deep reading) akan memperbanyak ide secara optimal. Selain itu, banyak menyimak, melakukan, mendengar dan melihat berbagai hal yang bermanfaat dapat memperkaya informasi ke dalam otak. Karena, informasi bisa dicerap oleh otak melalui berbagai alat indera. Namun, hal ini baru terkait input informasi ke dalam otak.

Adapun terkait dengan kelancaran output ide, hal itu bisa dilatih dengan fastwriting dan mindmapping. Terkait fastwriting, saya telah menjelaskannya dalam tulisan sebelumnya. Bila fastwriting bisa membantu melancarkan aliran ide, maka mindmapping bisa membantu memunculkan ide-ide baru yang lebih kreatif.

Berdasarkan pengalaman saya belajar di Akademi Menulis Kreatif binaan Master Apu Indragiry, mindmapping adalah latihan menghubung-hubungkan suatu ide dengan ide-ide yang lain, sebanyak-banyaknya. Mindmapping bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, karena ia hanya membutuhkan kertas kosong, alat tulis dan stopwatch. Langkah pertama, tentukan ide pertama (berupa sebuah kata). Kita tuliskan kata tersebut di tengah kertas, lalu lingkarilah. Misalnya, kita menuliskan kata "Pasar". Setelah itu, carilah kata-kata lain yang berhubungan dengan pasar, lalu lingkarilah kembali dan hubungkanlah kata-kata tersebut dengan sebuah garis. Misal, kita menemukan.kata "burung", "induk", "buah", "baru", "lama" dan sebagainya. Buatlah kata-kata itu sebagai cabang-cabang dari kata "pasar". Selanjutnya, buatlah kembali cabang-cabang dari kata, "burung", "induk", "buah", "baru", "lama" dan sebagainya sampai kertas penuh. Setelah mencoba, lakukanlah mindmapping dengan target waktu tertentu.

Mindmapping bukanlah membuat outline (kerangka) tulisan. Ia tidak berhubungan langsung dengan lahirnya sebuah karya tulisan. Mindmapping merupakan latihan berpikir kreatif. Dengan mindmapping, kita akan berusaha menghasilkan cabang-cabang ide yang baru. Dari sinilah, kreatifitas kita akan terlatih. Sehingga, output aliran ide-ide baru akan mengalir deras dari benak kita.

Lalu, hasil karya apa yang dihasilkan dari mindmapping? Hasil karya mindmapping adalah mindmapping itu sendiri, bukan yang lain. Kita tidak usah menjadikannya sebagai kerangka tulisan, karena idenya 'liar'' dan tidak sistemik. Tetapi, bukan berarti karenanya menjadi tidak berguna. Justru ide yang 'liar' inilah yang akan membantu para penulis untuk memecahkan kebuntuan ide. Termasuk dalam membuat kerangka tulisan, memperkaya bahasa, mendramatisasi konflik sebuah cerpen, memperdalam analisa sebuah artikel, atau memperkaya kajian dalam penulisan sebuah buku. Selamat mencoba.

(Ary Herawan, siswa Akademi Menulis Kreatif binaan Master Apu Indragiry/2-12-2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar